Fenomenal tokoh viral Mukidi yang booming melanda sosial media saat ini menjadikan alasan utama lagu ini dirilis oleh “ Mr Koplo Star” Nur Bayan yang kali ini berduet dengan penyanyi new comer Deva Monas.
Awal kolaborasi project musik duet Nur Bayan dengan Deva terjalin awal januari 2016, saat keduanya satu panggung diacara off air dibeberapa kota di Indonesia. Dari kedekatan taste musik yang sama hingga Nur Bayan jatuh cinta dengan range vokalnya Deva, Akhirnya keduanya memutuskan untuk memproduksi album.
Dialbum Devacto ini, selain Nur Bayan menciptakan semua lagu,produser album ,sekaligus music director yang dibantu Bayu Onyonk, Nur Bayan juga berduet dengan Deva Monas disatu lagu yang bertitel Mengapa Harus Mukidi(MHM) dibawah naungan bendera Label Mahar Records. Uniknya, lagu MHM di take dadakan atau injury time istilah dalam sepak bola, namun dijadikan first single sebagai lagu ujung tombak pada album perdana ini.
Menurut Nur Bayan, first single MHM dipilih karena memanfaatkan momentum yang terjadi di arena sosial media, dimana sosol kocak virtual Mukidi menjadi sentral perhatian masyarakat se-Republik Indonesia. Walaupun lagu yang bertema Mukidi telah bermunculan dari artis musik lain, tapi dibedakan dengan penampilan duet dengan penyanyi Dewa Monas.
Hal senada juga disampaikan Deva, “Lagu MHM selain duetnya dengan Nur Bayan, dari sisi sosialisasi lagu ini agar sampai di masyarakat, kami berusaha lagu ini bisa dinyanyikan oleh orkes-orkes dangdut yang menyebar di pelosok negeri ini,’’, ujar dara Purwokerto ini.
Deva juga berkeyakinan, semoga dialbum perdananya ini, masyarakat bisa menerimanya, karena ini seperti mimpi di siang bolong, bisa dibikinin album dan berduet oleh seniman musik yang menjadi idolanya 2 tahun terakhir. “Alhamdulillah kerja keras saya dijabah Allah SWT”, pungkas Deva.
Lagu MHM rencananya akan dipromosiin sampai ke stasiun radio di negara Malaysia, dan nantinya albumnya juga akan diedarin di Malaysia, Singapore dan Brunei. Mengingat cerita kocak Mukidi juga menyebar sampai keluar negeri di komunitas warga Indonesia yang berada disana.
“Keseluruhan lagu dialbum ini punya banyak warna,dibedakan dari sentuhan unsur alat musiknya, dari tradisionil hingga techno remix. Seperti pada lagu MHM, Nur Bayan ngerap ala mendok Jawa, album yang ragam warna ini wajib dikoleksi, karena berbeda dengan album yang pernah diproduksi sebelumnya”, tegas Nur Bayan.
0 Response to "Deva Monas & Nur Bayan Mengapa Harus Mukidi"
Posting Komentar